WHAT'S NEW?
Loading...

Will Connolly dan Rachel Corrie , Ikon Pembela Kemanusiaan






Tentang Rachel Corrie

Tahukah kamu siapa Rachel Corrie ? 16 Maret kemarin genap 16 tahun kematiannya setelah dihantam buldoser lapis baja pasukan (IDF) Israel.
Rachel Allience Corrie adalah seorang aktivis pro Palestina berkewarganegaraan Amerika Serikat. Rachel seorang gadis cantik yang lahir tanggal 10 April 1979, meninggal di usia belia sebagai pejuang kemanusiaan untuk Palestina. Rachel tergabung dalam International Solidarity Movement (ISAM) atau Gerakan Solidaritas Internasional.

Rachel digilas buldoser Catterpilar D9R milik pasukan Israel tatkala berusaha menghalangi buldoser tersebut untuk menghancurkan rumah milik warga Palestina di kamp pengungsi Rafah,perbatasan jalur Gaza dan Mesir. Tulang tengkorak Rachel retak, tulang rusuknya hancur hingga menusuk paru-parunya.

Sore itu,16 Maret 2003, Rachel Corrie, yang berambut pirang, memegang megafon ditangan dan berjaket neon oranye dengan garis reflektif ,berpenampilan mencolok dan sangat mudah diidentifikasi sebagai aktifis internasional.
Richard Purssell yang berasal dari Brighton, seperti dikutip The Guardian, mengatakan "Ia berdiri diatas gundukan tanah." Menurut Richard, tak mungkin pengemudi buldoser tak melihatnya. Saat blade (bagian buldoser) merangsek, tumpukan tanah itu naik. Rachel meluncur turun dari sana. Namun sayang, kakinya terperangkap. Pengemudi buldoser tak memperlampat , tapi justru menggilasnya.Dan kejadian inipun dibenarkan oleh banyak saksi mata lain yang juga merupakan aktivis.

Rachel sempat dilarikan ke rumah sakit Najar, menggunakan ambulans milik Bulan Sabit merah. Ia masih hidup saat tiba di ruang gawat darurat 17.05 .Namun dia lantas dinyatakan meninggal ketika jarum menunjuk 17.20. Dan gadis pemberani ini pergi di usia masih belia, 23 tahun.

Hingga saat ini kasus kematian Rachel Corrie dianggap selesai, tak ada perkara yang diajukan. Bahkan usaha keluarga Rachel untuk menuntut keadilan ke pemerintah Israel tak jua membuahkan hasil. Tujuh tahun berlalu , kasus kematiannmya baru disidangkan di Pengadilan Negeri Haifa , Israel , 11 Maret 2010.Namun hasilnya nihil, karena pihak Tel aviv menyatakan tak bertanggung jawab dalam kematian Rachel Corrie.

Ibu Rachel Corrie, Cindy Corrie menyatakan "Kami harap proses pengadilan ini akan menguak siapa yang bertanggung jawab atas kematian dan luka yang dialami ribuan orang selama pendudukan Israel. Semoga ini membuka mata dunia pada nasib aktivis perdamaian yang diserang militer Israel." sebagaimana yang dimuat di laman The National.
Walau mungkin harapan itu akan sulit dipenuhi, karena negara asal Corrie sendiri justru menjadi pelindung utama penjahat kemanusiaan seperti Israel.

Jiwa kemanusiaan gadis ini rupanya sudah tumbuh sejak kecil. Terbukti dia telah menjadi aktivis kemanusiaan sejak kelas 5 Sekolah Dasar.Rachel berpidato,“Aku di sini, untuk anak-anak yang lain. Aku di sini karena aku peduli….karena empat puluh ribu orang meninggal kelaparan setiap hari.”  Peserta konferensi pers World Children Report 1989 pun tercekat. Seolah tak percaya, pidato itu disampaikan anak kelas 5 sekolah dasar. Dan gadis kecil itu meneruskan hingga bait terakhir, “Mimpiku adalah menghapus kemiskinan pada tahun 2000….mimpiku itu, bisa dan akan terwujud, jika kita menatap masa depan dan melihat cahaya di sana.”

Rachel bukan anggota Hamas atau Fatah yang merupakan sayap-sayap perlawanan Palestina melawan Israel. Rachel Corrie juga bukan seorang muslim. Tapi pengabdiannya pada kemanusiaan melampaui identitas keagamaannya. Dan sesungguhnya masih banyak lagi orang-orang seperti Rachel Corrie,dengan segala kiprah dan perjuangannya untuk membela keadilan , memperjuangkan perdamaian , melawan penindasan berusaha menghadirkan surga kecil dalam kehidupan dunia yang fana . Tidak perlu menjadi muslim untuk bisa berdiri tegak membela kemanusiaan dan keadilan.





Will Connolly (Egg Boy)

Seorang remaja Australia berusia 17 tahun yang mendadak namanya mendunia setelah menimpuk kepala senator yang terkenal anti imigran , Fraser Anning.
Dari video yang beredar viral di dunia maya, tampaknya reaksi si Will ini dilakukan secara spontan ( eh tapi napa dia sudah ready bawa telor ya ) . Aksi penimpukan itu dilakukan di saat Fraser sang senator justru menyalahkan imigran muslim yang datang ke Australia. Reaksi Will ini nampaknya ekspresi dari penolakan atas pernyataan Frasser yang fasis dan rasis.

Sementara Will sebagai generasi yang dibesarkan dengan pendidikan di era pluralisme, justru mendapatkan doktrin pendidikan yang menghargai keberagaman , dan menghormati perbedaan. Baginya pernyataan sang senator justru melenceng jauh dari nilai-nilai yang membesarkannya selama ini. Will mungkin tidak lah seidealis Rachel Corrie, namun apa yang dilakukan Will juga merupakan representasi pembelaan kemanusiaan, dan penghormatan atas perbedaan dan keberagaman.
Keduanya adalah teladan bagi kita untuk berpijak pada spirit kemanusiaan dan keadilan, tanpa harus terbelenggu sekat keyakinan. Keadilan dan kemanusiaan itu melampai relijiusitas.

0 komentar:

Posting Komentar