WHAT'S NEW?
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan
Dari dulu saya sering berpikir, kenapa sepatu berlambang centrang itu bisa laris manis dipasaran, sekalipun harganya bisa mencapai tujuh digit dalam rupiah.Semua dijual dengan harga bandrol, tanpa tawar menawar. Ayo kita bandingkan dengan sepatu kulit dari sentra kerajinan kulit di Manding, Bantul, Yogyakarta. Harga sepatu dengan bahan kulit sapi asli , dijahit handmade dijual dengan kisaran harga masih dibawah lima ratus ribu rupiah saja per pasang , masih ditawar pula. Dan satu lagi , lebih bangga yang mengenakan sepatu berlambang centrang ,daripada sepatu Manding.

Muncul pertanyaan, lebih baik mana :
Buatan Indonesia, Merek milik asing.
Buatan luar negeri , merek milik Indonesia.

Yang menjawab opsi pertama , tentu tidak salah, karena dengan produksi di Indonesia maka akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan, menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Namun hal itu bersifat sementara, kenapa ? karena bila para pemilik merek itu menemukan "tukang jahit" di negara lain yang lebih murah dengan kualitas yang serupa,dengan mudah mereka bisa memindahkan tempat produksinya.

Pindahnya produksi sudah sering terjadi di Indonesia. Tentu saja pemicunya adalah upah buruh yang semakin tinggi, maraknya ancaman demo, juga pungutan liar disana-sini yang menjadikan biaya produksi kian melambung,, dan bagi investor, memindahkan produksi ke negara yang lebih kondusif adalah pilihan paling masuk akal. Tapi, apapun alasannya, mencari tempat produksi termurah dari waktu ke waktu tentu hal yang jamak dan lumrah, begitulah kapitalis .....!

Beda cerita bila kita bertukar posisi sebagai pemilik merek. Kitalah yang akan memegang kendali, kemana telunjuk menunjuk disitu produksi terjadi. Bahkan bila kita memutuskan agar produksi tetap dilakukan di dalam negeri dengan bayaran yang lebih mahal.

Mari kita pelajari ilustrasi gambar sepatu di atas
Harga bandrol untuk sepatu pertama (dengan lambang centrang ) adalah Rp 1.599.000,-
Harga terendah setelah diskon adalah Rp 801.700,-
Bulatkan saja jadi 800 ribu rupiah.

Bagaimana halnya dengan sepatu yang tanpa lambang centrang ?
Bersediakah anda membayar 800 ribu untuk harga sepatu itu ? Kalo tidak, berapa harga yang mau anda bayar ? Kita asumsikan, karena sudah tau kualitasnya sekalipun tanpa ada lambang centrang, anda mau membayar seharga 200 ribu.

Tentu kita bisa berpikir, sepatu tanpa centrang ternyata harganya hanya 25 persen daripada harga sepatu yang sama dengan lambang centrang , jadi harga logo centrang itu adalah 600 ribu kawan ..!

Harga logo itu adalah untuk membeli gengsi , kualitas, kepercayaan dan itulah yang kita beri nama BRAND

Jadi keuntungan terbesar justru masuk ke pemilik merek bukan kepada penjahit, betul tidak ?

Sayangnya, Indonesia masih menjadi negeri tukang jahit, dan sedikit yang melek branding. Padahal kalo kita bicara kualitas , kualitas produk Indonesia tidak kalah dengan produk dari negara asia lainnya .

Tentu kita pernah dengar merek semacam : Peter Says Denim, jeans produksi dari Bandung, Niluh Djlantik, sepatu buatan Bali, Dowa ,tas rajut dari Yogyakarta, Sarah Beekmans,kalung limbah tanduk sapi, Bali.
Mereka adalah para pemilik merk (Brand Owner ) dari Indonesia. Produk-produk yang brand nya juga dikenal di luar negeri,dan menjadi bukti kualitas produk nya memang tidak perlu diragukan lagi. Dan tentu saja, tidak ada alasan lagi untuk malu menggunakan produk dalam negeri.

Sebagai pembanding, bila kita akrab dengan merek-merek seperti NIKE,ADIDAS,NEW BALANCE , itu masih diproduksi di Tangerang dan Cianjur. IKEA yang memproduksi furniture , pabriknya ada di Semarang dan Solo. BARBIE diproduksi PT Mattel Indonesia, Cikarang, Jawa Barat.

Semua merek tersebut diproduksi di Indonesia, di negeri kita ini, namun, bila anda sebagai konsumen, lebih bangga mana anda mengenakan produk dengan merek lokal ataukah produk dengan merek luar (diproduksi di Indonesia )?
Sekali lagi, ternyata kata kuncinya adalah "Brand" = merek

Sudah selayaknya generasi muda mulai fokus untuk membangun brand, mempertajam kreatifitas pemasaran, apalagi internet menjadi sarana yang menjadikan dunia tanpa batas (borderless). Mulai berpikir untuk membangun brand, berkolaborasi dengan produsen-produsen lokal. Menguasai digital marketing adalah sebuah opsi yang harus dipilih, sebagai leverage (daya ungkit) untuk membangun brand dan memperkuat daya jual produk dalam negeri kita, karena digital marketing memiliki daya tembus batas ruang dan waktu.

Keluar dari batas sebagai 'tukang jahit' menjadi seorang 'brand owner' adalah sebuah bentuk perjuangan meraih KEMERDEKAAN , kemerdekaan untuk melepaskan diri dari penjajahan ekonomi dan ideologi.




Digital Nomade kian hari kian populer menjadi pilihan gaya hidup generasi kini. Istilah Digital Nomade muncul dari adanya sekelompok orang yang bekerja di dunia digital, tanpa terikat pada bangunan kantor atau tempat kerja tertentu, mereka bisa berpindah pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain, sambil tetap menjalankan bisnis atau pekerjaannya.

Nomad atau nomaden dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sekelompok orang yang tidak memiliki tempat tinggal tetap atau berkelana dari tempat ke tempat lain. Pada masa lalu, alasan manusia berpindah tempat tinggal adalah karena pergantian musim dan demi mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan.

Namun saat ini gaya hidup nomaden ini seolah menjadi trending lagi sebagai pilihan gaya hidup, dan justru dari kalangan masyarakat urban perkotaan.Survei Gallup di tahun 2013 menyatakan bahwa 87 persen orang merasa tak puas dan tak termotivasi untuk pergi ke kantor, dengan beragam alasan. Dan hanya tersisa 13 persen dari hasil survei yang menyatakan ingin pergi 'ngantor'.

Survei lain lagi menyebutkan , temuan sebesar 76 persen dari 2600 pekerja yang disurvei merasa bosan bukan karena jenis pekerjaannya,namun menginginkan tempat kerja selain kantor.

Dari Flexjobs juga merilis hasil survei yang berkesimpulan bahwa orang merasa memiliki relasi personal, kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik ketika mereka diberi opsi untuk bekerja dalam jadwal yang fleksibel dan kesempatan menyelesaikan tugas secara jarak jauh atau remote.

Di Amerika sendiri, perubahan trend yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi digital, komputer dan internet , maupun mobile nampak nyata. Tahun 1990 an, jumlah pekerja lepas (freelancer) di Amerika hanyalah sekitar 5 persen. Namun dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, jumlah itu menjadi 15 persen di penghujung milenim baru, dan saat ini 30 persen orang lebih suka menyebut dirinya sebagai pekerja lepas (freelancer).

Dari gambaran diatas, teknologi digital telah berhasil mengubah banyak sendi -sendi kehidupan masyarakat saat ini.Gaya hidup generasi milenial akan membuat beberapa sektor 'kaget' dan harus berusaha keras berinovasi agar tetap dapat relevan dan diterima.
Apa yang telah terjadi di bisnis retail sudah kita lihat sebagai bukti nyata sebagai impact tendangan era digital , dan mungkin akan disusul dengan bisnis properti, kenapa ? karena generasi milenial mungkin tidak akan membeli rumah. Mereka ranting generation. Sharing economi. Rumah tinggal akan menjadi kurang penting,bahkan ruang perkantoran pun demikian halnya.

Mengintip Kehidupan Digital Nomade di Indonesia.

Setidaknya ada beberapa kota yang menjadi favorit bagi para digital nomade ini antara lain : Yogyakarta, Bandung,Ubud (Bali), Jakarta, adalah tempat-tempat dimana kita bisa menemukan dengan mudah para digital nomade ini. Mereka sering kita jumpai di kafe-kafe yang menyediakan wifi, berkumpul dengan beberapa orang temannya atau pun sendiri,tetap menenteng perlengkapan digital surfingnya , yaitu laptop, mouse dan beberapa piranti lain. Dalam beberapa jam mengerjakan pekerjaannya di depan laptopnya, baik melakukan interaksi online, mengerjakan desain, menjual produk maupun jasa ,atau bahkan sebagai konsultan dan freelancer berbagai proyek perusahaan.

Disamping kafe-kafe yang menjadi favorit berkumpulnya para digital nomade ini, coworking space  juga menjadi pilihan alternatif yang mereka minati. Coworking space yaitu space (ruangan kantor) yang disewakan untuk digunakan bersama oleh beberapa orang. Di antara mereka bisa berkumpul beberapa orang dengan latar keahlian yang berbeda, baik programmer, desainer,penulis sampai founder dari software house dan agensi digital. Mereka bisa menangangi klien dari berbagai kota di Indonesia bahkan dari berbagai negara lain. We're in this digital era where time and space don't mean anything!

Jangan heran jika akhirnya nanti dari kongkow-kongkow anak muda ini akan lahir banyak startup nasional atau bahkan perusahaan multinasional yang berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional . Jadi, sungguh sangat naif jika mindset bahwa setelah lulus sekolah, kemudian berpikir merantau ke ibukota untuk bekerja. Padahal "making money online" bisa kita lakukan dimanapun selama masih ada sinyal internet.

Andai saja lebih banyak orang mau mengubah cara kerjanya,pasti ibukota tidak sepadat sekarang. Indonesia ini begitu luas.Apalagi para pekerja digital, tidak terikat waktu dan tempat untuk melakukan pekerjaan maupun membangun bisnisnya. Kepadatan lalu lintas bisa dikurangi dengan signifikan , dan peluang untuk menciptakan lapangan kerja pun terbuka demikian luasnya. Jadi, Selamat Datang Era Digital Nomade




Daftar orang terkaya di dunia 2018 kembali di rilis oleh majalah Forbes. Majalah tersebut memuat lebih dari 2000 orang dari 78 negara di seluruh dunia, dengan kekayaan yang luar biasa. Posisi pertama kali ini ditempati oleh Jeff Bezos, CEO dan pendiri Amazon, yang memiliki kekayaan sebesar US$112 miliar. atau setara Rp 1.512 Trilyun. Kekayaan Jeff Bezos ini melonjak tajam setelah meningkat sebesar 59% dalam kurun waktu  satu tahun.

Sementara itu, Bill Gates yang telah bertengger selama 23 tahun menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di dunia, bergeser satu peringkat menjadi orang terkaya nomer dua di dunia. Sejumlah orang terkaya di dunia,antara lain Warren Buffet, Bernard Arnault, dan Mark Zuckkerberg yang memiliki kekayaan sekitar seribu trilyun.

Di Indonesia, orang-orang yang menduduki posisi sebagai orang-orang terkaya antara lain Hartono bersaudara, yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono. Menurut majalah Forbes,Budi Hartono berada pada peringkat ke-69 daftar orang terkaya di dunia untuk tahun ini. Sementara itu, Michael Hartono berada pada peringkat ke-75. Kekayaan Budi Hartono mencapai 17,4 miliar dollar AS atau sekitar 238,38 trilyun. Sementara Michael Hartono sebesar 16,7 miliar dollar AS atau Rp 228,79 triliyun. Keduanya menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia.

Kalau kita amati baik di dunia maupun di Indonesia, nama orang-orang yang masuk dalam daftar 100 orang terkaya ini relatif tetap. Memang ada beberapa nama baru tapi tidak terlalu banyak. Orang-orang terkaya ini tentu saja memperoleh harta sebesar itu tidak semata memperoleh watisan dari orang tuanya. Sebagian besar justru mendapatkan kekayaannya dengan perjuangan keras, keberanian dan inovasi yang terus menerus mereka lakukan.

Sebagian besar orang terkaya didunia didominasi oleh mereka yang merupakan inovator dan pelaku bisnis di bidang teknologi informasi. Sebagai contoh Mark Zuckerberg, Bill Gates dan Jeff Bezos. Sementara itu, orang kaya di Indonesia kebanyakan adalah para pemilik pabrik rokok dan penguasa saham perbankan. Nama Budi dan Michael Hartono (Djarum), Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) adalah tiga pemilik pabrik rokok yang sejak lama menjadi pengusaha raksasa industri rokok secara turun temurun.

Generasi yang lahir di era postmodern dan era digital seperti sekarang ini , memiliki peluang untuk berinovasi dan berkembang. Tinggal bagaimana terus mendorong untuk mengembangkan dan menciptakan inovasi baru dan menciptakan teknologi yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat modern. Kita sebut saja nama seperti William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, atau Achmad Zaky ,CEO Bukalapak atau Ferry Unardi, CEO Traveloka , mereka adalah generasi era digital yang cukup jeli menangkap peluang di dunia bisnis digital yang saat ini sedang booming.

Generasi Z, yakni mereka yang lahir di tahun 1996 sampai 2010 , diperkirakan jumlahnya 1,9 milyar di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan, mereka yang lair setelah 1995 jauh lebih baik dalam bidang kesejahteraan, ekonomi, pendidikan ,kesehatan,keluarga dan masyarakat. Generasi Z inilah yang lebih familiar terhadap teknologi. Perkembangan informasi,cepat mendapatkan berita, bahkan media sosial sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Generasi Z adalah generasi digital. Mereka tumbuh pasca krisis ekonomi global,tetapi mereka umumnya memiliki daya inovasi yang luar biasa dan memungkinkan untuk berkembang lebih cepat.

Kita berharap peluang ini mampu ditangkap dengan cerdik dan akurat oleh generasi Z di negeri ini, hingga nantinya akan lahir orang-orang kaya baru dari inovasi dan instuisi bisnis nya yang cerdas. Dan tentu berharap agar generasi Z bukan semata sebagai konsumen dalam dunia bisnis digital yang sungguh menggiurkan dan pasar tak terbatas.



Sudahkan anda membaca liputan majalah Forbes terbaru ? Tentang Daftar Lengkap Orang Terkaya di Amerika ?

Bill Gates dengan kekayaan bersih sebesar $81 miliar, berada di peringkat 1 untuk periode tahun ke 23. Sementara itu, temannya, Warren Buffet jatuh ke posisi ketiga untuk pertama kalinya dalam 15 tahun dengan kekayaan bersih sebesar $65,5 miliar.

Sementara itu, berkat kenaikan harga saham perusahaan teknologi, CEO Amazon yaitu Jeff Bezos memperoleh $20 miliar tambahan dari kekayaan sebelumnya sebesar $67 miliar, dan menjadikannya orang terkaya kedua di A.S. Sebuah kecepatan pertambahan kekayaan yang melampaui lainnya.

CEO Facebook Mark Zuckerberg melompat ke posisi ke empat, peringkat tertinggi yang pernah ada, dengan kekayaan bersih sebesar $55,5 miliar. Namun,pendiri Oracle Larry Ellison menempati posisi 5 untuk pertama kalinya sejak tahun 2007. Kekayaan bersihnya adalah $49,3 miliar. Selanjutnya di urutan ke enam, adalah mantan walikota New York,Michael Bloomberg,CEO perusahaan Bloomberg L.P.yang memiliki kekayaan senilai $45 miliar.

Keenam milyader terkaya ini memiliki gabungan $363,3 miliar pada penarikan mereka, yang sebagian besar masih dipegang sebagai saham di perusahaan yang mereka dirikan. Namun, sebagian dari kekayaan mereka dalam bentuk real estate. Gates, memiliki sebuah rumah di Washington senilai sekitar $170 juta, beberapa peternakan kuda di A.S dan memiliki saham jaringan hotel mewah melalui perusahaan investasi swastanya, Cascade.

1.Bill Gates
Senilai : $81 miliar
Rumah : Medina , Washington

Gates,60 tahun,menghabiskan sebagian besar waktunya di rumahnya di Medina seluas 66.000 kaki persegi,Washington,yang dijuluki Xanadu 2.0. Rumah besar itu menghadap ke Danau Washington. Butuh waktu delapan tahun bagi Mr.Gates dan $63,2 juta untuk membangun rumah ini, yang dipenuhi fitur berteknologi tinggi. Dia membeli barang itu seharga $2 juta, pada tahun 1988,tapi sekarang harganya sekitar $170,menurut catatan publik.

2.Jeff Bezos
Senilai $67 miliar
Rumah : Medina , Washington

Bezos,52,dalam proses membangun kerajaan e-commercenya,meraup sejumlah besar properti nyata selama bertahun-tahun,memberinya tempat No.26 dalam daftar The Land Report tentang pemilik tanah terbesar di Amerika tahun lalu. Dalam hal tempat tinggal,ia memiliki sebuah peternakan seluas 165.000 hektar di West Texas,sebuah rumah tepi pantai di negara bagian Washington, tiga apartemen yang terhubung di Menara Century Manhattan, dan sebuah kawasan Beverly Hills seluas 12.000 kaki persegi dan menjadi tetangga Tom Cruise.

Rumahnya di Medina, Washington, dekat markas Amazon,memiliki luas 5,35 hektar dan sekitar 29.000 kaki persegi. Selain dari rumah utama,ada juga sebuah pondok sementara dan sebuah boathouse seluas 4.500 kaki persegi di Lake Washington.

3.Warren Buffet
Senilai : $65,5 miliar
Rumah : Omaha ,Nebraska

Meskipun investor yang paling cerdik di bumi memegang beberapa investasi real estate,Mr.Buffet,86 tahun, dikenal hidup dengan rendah hati.
Rumahnya terletak di sebuah sudut Omaha Nebraska, yang dia beli pada tahun 1958 seharga $31.500. Buffet telah tinggal disana sejak saat itu. Rumah yang awalnya dibangun pada tahun 1921 ini mengalami beberapa ekspansi untuk menjadikannya rumah nyaman,seluas 6.500 kaki persegi bagi orang yang memiliki kekayaan bersih lebih dari $65,5.

4.Mark Zuckerberg
Senilai: $55,5 Miliar
Rumah : Palo Alto , California

Pengusaha termuda terkaya menemani sebagian besar kekayaannya di sekolah, kesehatan dan filantropi lainnya. Portofolio real estatenya termasuk rumahnya di Palo Alto,dan 9,9 juta pied-a-terre dekat Dolores Park di San Francisco.
Mr Zuckerberg, 32 tahun, membeli rumah pertamanya seluas 5000 kaki persegi dengan gaya Craftsman di Palo Alto pada tahun 2011 seharga $7 juta. Dia menjentikkan empat rumahnya disekitar rumahnya pada tahun berikutnya sekitar $43,8 juta untuk lebih menjaga kerahasiaannya. Namun rencananya untuk merobohkan dan membangun kembali keempat rumah tersebut telah terhenti.

5.Larry Ellison
Senilai :$49,3 miliar
Rumah : Woodside,California

CEO Oracle Larry Ellison,72 tahun,memiliki portofolio real estate yang luas. Dia telah membeli sebagian besar lingkungan sekitar Malibu dan sekitar Danau Tahoe. Dia memiliki Beechwood Mansion senilai $70 di Newport, Rhode Island;sebuah vila taman di Kyoto,Jepang; dan 98% tanah Lanai, pulau keenam terbesar di Hawai, yang ia beli pada tahun 2012 seharga $500 juta, menurut laporan yang diterbitkan.
Perumahannya di Woodside,California,dengan nilai perkiraan $110 juta, dimodelkan setelah arsitektur Jepang abad ke-16,lengkap dengan danau 2,3 acre buatan manusia.

6.Michael Bloomberg
senilai : $45 miliar
Rumah : Manhattan,New York
Mantan walikota New York Michael Bloomberg,74,memiliki lebih dari selusin properti di seluruh dunia.Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di townhouse Upper Estate Side-nya,tapi dia juga memiliki perkebunan di Hamptons di New York, dan juga di London, Bermuda, Colorado,dan Florida.
Balai kota Bloomberg, yang terletak di 17 East 79th St, terbentang lima lantai dengan eksterior batu kapur. Selama tiga masa jabatannya sebagai walikota,Mr.Bloomberg tinggal di townhouse, bukan di Gracie Mansion. Namun, ia rupanya memiliki rencana untuk mengubahnya menjadi mega-mansion. Sejak tahun 1989,ia telah secara bertahap membeli unit di 19 East 79th St,rumah bandar yang berada tepat di sebelah kediamannya saat ini. Dari enam unit di bangunan bergaya Yunani 1880 bergaya putih, Bloomberg sekarang memiliki lima diantaranya, menurut The New York Observer.
Bisnis batik menjadi salah satu usaha yang diminati orang saat ini. Apalagi dengan ditetapkannya batik sebagai satu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization), sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia berbangga memilikinya.

Kalau dulu batik mempunyai image hanya dipakai oleh orang-orang tua dengan motif tradisional , sekarang kalangan orang muda tidak canggung untuk memakai batik. Sekarang ini corak dan warna batik sangat beragam dan kelihatan lebih modern dengan desain-desain yang tidak kalah dengan pakaian non batik.

Bisnis batik saat ini tidak hanya tumbuh di sentra-sentra industri batik saja tetapi juga ditempa-tempat yang jauh dari industri batik. Dengan kemudahan-kemudahan yang didapat, banyak orang mencoba peruntungan dengan berbisnis batik,baik membuka showroom usaha sendiri dengan memproduksi batik dari mulai bahan mentah sampai menjadi bahan jadi yang diproduksi sendiri.

Selain itu ada juga yang menjadi reseller dengan mengambil produk dari produsen batik yang lebih besar dengan kemudahan-kemudahan pembayaran dan harga yang biasanya berbeda dengan harga retail di pasaran.

Batik saat ini tidak hanya dijual dalam bentuk lembaran kain tetapi juga sudah diolah menjadi barang jadi yang siap dipakai konsumen.Bahkan pemanfaatan produksi barang jadi seperti pakaian,kain sisanya bisa digunakan untuk pembuatan produk seperti tas batik, dompet batik, aksesoris batik , gantungan kunci dan lain-lain. Hal ini tentu saja menimbulkan diversifikasi usaha di bidang batik. Memang perlu sedikit kreativitas dalam mengolahnya tetapi bukan hal yang sulit untuk dicoba.

Batik sekarang bahkan dijadikan inspirasi bagi desainer-desainer terkenal dalam pembuatan karyanya. Bahkan ada yang mengkhususkan diri mendesain dengan batik dan tentu saja ini bisa menjadi mahakarya karena harganya pasti mahal. Hal ini baik untuk meningkatkan gengsi dari batik itu sendiri,bahkan batik yang terbuat dari sutera dan mempunyai desain khusus harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah dan pasarnya tentus aja ada.

Kalangan tertentu biasanya menginginkan desain khusus yang berbeda sama sekali dengan yang ada di pasaran. Jadi pasar batik sebenarnya sangat luar dari mulai kalangan bawah, menengah, dan atas. Potensi pasar dari masing-masing segmen sangat potensial tinggal bagaimana kita mengolah pasar yang potensial itu menjadi keuntungan bagi kita.

Menentukan Jenis Batik yang Akan Dijual

Motif batik yang ada saat ini sangat beragam. Jika ingin lebih spesifik dalam berbisnis batik, bisa saja kita memilih untuk mengkhususkan pada motif dan jenis batik tertentu. Misalnya saja,kita memilih untuk mengkhususkan diri menjual produk batik sogan dari Solo dan Jogja , baik jenis batik tulis maupun batik cap. Atau bisa juga mengkhususkan diri menjual batik Cirebon dengan berbagai corak batik yang dimilikinya.

Kekhususan penjualan batik bisa menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh pebisnis batik lainnya, sehingga konsumen akan mudah mengingat batik yang kita hasilkan.

Nah, apabila ternyata jenis batik yang kita pilih sama dengan pelaku bisnis batik lainnya, Anda bisa saja mengkhususkan diri membuat jenis pakaian batik tertentu saja. Misalnya, kita memilih khusus membuat pakaian wanita, maka kita hanya akan memproduksi dan menyediakan pakaian wanita mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian pesta atau bahkan pakaian tidur dari batik.

Tentu saja kreativitas desain pakaian hendaknya senantiasa update dan mengikuti trend atau kita berinovasi dengan menciptakan trend sendiri yang tentu saja harus bisa membaca selera pasar.

Modal berbisnis batik tentu saja disesuaikan dengan seberapa besar dan produk apa yang kita hendak jual. Besarannya sangat relatif untuk setiap kategori bisnisnya. Semakin banyak jumlah barang akan diproduksi atau jual, maka modal yang diperlukan tentu kian besar.

Mengenal Lebih Jauh Pasar Batik yang Ada

Pasar batik yang ada saat ini juga tersebar hampir di seluruh tempat mulai dari pasar yang bersifat tradisional sampai mall-mall bergengsi juga menjual batik. Tidak hanya ramai di off-line store seperti toko atau showroom khusus batik, namun batik juga ramai diperjualbelikan di online store.

Pemain di bidang bisnis batik ini sangat banyak, sehingga kreatifitas selalu dituntut dalam menciptakan produk yang bernuansa kekinian. Pasar batik sendiri tidak hanya yang berkaitan dengan pakaian , tetapi juga pasar batik terbuka untuk produk batik di luar pakaian.

Bahkan batik berupa kain pun masih menyisakan pasar yang besar,apalagi jika corak dan motif batik disesuaikan dengan pesanan konsumen. Bahkan batik tematik atau batik dengan tema tertentu baik untuk tujuan komersial atau non-komersial masih memiliki pasar yang besar.

Maka siapapun yang ingin menerjuni bisnis batik, maka sangat disarankan untuk menginvestasikan sedikit waktu lebih dahulu untuk memahami aneka jenis batik maupun mengenal pasar konsumen batik yang ada.