"Kegelapan tak akan bisa mengusir kegelapan, hanya cahaya yang bisa melakukan. Kebencian tak akan mampu menghapus kebencian, cinta yang sanggup"
Tulisan ini berisi transkrip wawancara antara wartawan senior Amerika Amy Goodman (Democracynow.com) dengan seorang sejarawan pemenang hadiah Pulitzer yang menjadi penulis Trilogi The America in The King Years , Taylor Branch dan Trey Ellis (Penulis dan produser eksekutif King in The Wilderness)
Tanggal 4 April 50 tahun lalu, hari ketika Pendeta Martin Luther King Jr,terbunuh di Memphis di usia 39 tahun. Untuk mengenangnya, baru-baru ini Taylor Branch dan Trey Ellis keduanya mengerjakan film dokumenter untuk HBO dengan judul "King in the Wilderness" yang ditayangkan perdana di Festival Film Sundance. Film ini menceritakan tiga tahun terakhir kehidupan Martin Luther King, dimulai setelah Presiden Lyndon Jhonson menandatangani "Voting Right Act 1965".
Terlepas dari berlakunya undang-undang tersebut, King lebih berfokus pada perlawanan baru yaitu kampanye untuk rakyat miskin dan penghentian perang Vietnam. Dan keputusan King untuk melakukan perlawanan terbuka atas kedua isu ini menyebabkannya terisolasi dari para pendukung terdekatnya.
Amy Goodmand : Mari kita membicarakan 3 tahun terakhir kehidupan King, yang memutuskan untuk pindah ke utara. Dia mengatakan pada waktu itu, dia tidak pernah lagi merasa takut seperti ketika di Chicago, semua yang harus dia hadapi ketika masih tinggal di wilayah Selatan.
Taylor Branch : Benar
Amy Goodman : Bagian Utara Amerika Serikat
Taylor Branch : Ya, dalam waktu satu bulan di Selma, pada tahun 1965, dia berkata, "Kita harus pergi ke utara." Dan pendukungnya, termasuk Diane , tidak ingin dia pergi atau berpindah ke bagian utara Amerika. "Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di Selatan." Itu yang dia katakan. Tetapi King telah bertekad kuat untuk pindah ke Utara. King meningkatkan aktifitas perlawanannya dan memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian.
Tapi King tidak mendapatkan sokongan dari para pendukungnya. Dalam film tersebut digambarkan bahwa King mendapatkan banyak pertentangan dari dalam pendukungnya sendiri dalam Kampanye Rakyat Miskin maupun Kampanye penghentian perang Vietnam. Namun King tetap berkeras, pribadinya tetap sebagai pemimpin yang memiliki prinsip kuat."Kami tetap harus melakukan ini." Bahkan dihadapan para pendukungnya dia mengutip ayat "Kita memiliki harapan pada prinsip-prinsip kita, bahkan jika kita hanya memiliki sedikit saja yang tersisa (pendukung)." Bisa disimpulkan,King dalam masa itu seperti seorang yang terbuang di padang gurun, sendirian dan berjalan dalam sepi tanpa pendukung.
Amy Goodman : Dapatkan anda ceritakan mengenai Missisipi March - ini setelah Selma ke Montgommery March, James Meredith, dan mengapa King memutuskan bergabung dengan ini, melalui ajakan Stokely Carmichael, yang kemudian menjadi Kwame Ture. Beberapa catatan yang penting yang harus diserukan dalam bentuk pawai . Silahkan mulai dengan Meredith.
Taylor Branch : Nah, Meredith March adalah titik balik dalam melihat gerakan ini. Dan merupakan kelahiran Black Power.Stokely baru saja mengambil alih Komite koordinasi Non Kekerasan Pelajar, dari John Lewis. Lewis digulingkan karena dia juga mirip Martin Luther King, terlalu teguh dalam melawan kekerasan. Pada akhirnya Meredith tertembak, Dr King dan Stokely terbuang.
Amy Goodman : Bisakah dijelaskan tentang apa yang terjadi pada James Meredith ?
Taylor Branch : James Meredith adalah pendiri March Against Fear yang mencoba mengilhami orang-orang hitam Missisipi yang takut pergi ke pengadilan untuk menjadi pemilih setelah Voting Right Act. Meredith berkata , " Kalo saya dapat melalui Missisippi sendirian, maka anda tidak perlu takut untuk mendaftar."Tetapi pada hari ketiga dia melakukan kampanye, dia ditembak orang kulit putih yang marah karena dia berusaha menggalang orang kulit hitam ikut memilih."
Dan dampaknya para pemimpin gerakan hak-hak sipil merasa harus melanjutkan gerakan ini. Dr King dan Stokely juga terus menyuarakan apa yang telah dilakukan Meredith.
Dan apa yang mereka teriakan sekarang ,"Kami ingin Black Power!" dan itu memukau media. Dan seruan itu sampai hari ini menjadi sangat populer
Amy Goodman : Dan juga masuknya aktifis bukan kulit hitam dalam gerakan ini .
Taylor Branch : Ya, tapi - yah, ya mereka mau pawai itu terintegrasi,March Against Fear. Ingat rutenya 220 mill, dan berlangsung selama sebulan. Ini lebih besar daripada Selma March.
Tetapi maknanya adalah bahwa ini menandai tranformasi besar antara kekerasan vs non kekerasan, atau membuka jalan diskusi (debat).Stokely berkata "Kenapa kita harus menyerukan tanpa kekerasan? Bagaimana mungkin Amerika menyerukan non kekerasan hanya pada orang kulit hitam, tetapi mereka mengagumi John Wayne, anda tahu ? Dan mengapa kita harus melakukan itu ?" dan Dr King berkata "Kami tidak. Saya tidak mengatakan bahwa anda harus melakukannya. Apa yang saya sampaikan kepada anda tentang jalan non kekerasan adalah doktrin kepemimpinan. Jauh lebih didepan Amerika. Jika kita menjadi kasar, bukan berarti kita melangkah menjadi seperti John Wayne. Itu merupakan langkah mundur dari aksi non kekerasan untuk mencoba menggerakan negara menuju rekonsiliasi, menuju anti kekerasan dan spiritualitas.
Jadi mereka memiliki argumen besar tentang apakah gerakan hak-hak sipil harus tanpa kekerasan, apakah itu efektif, apakah itu berprinsip dan seperti apa strategi kepemimpinannya. Dan perdebatan itulah yang mendominasi beberapa tahun terahir kehidupan Dr.King.
Dr King terus menyerukan aksi non kekerasan. Dan hal ini nampaknya relatif lebih berhasil , tidak ada cerita tindakan anarkhis dan kekerasan yang terjadi sebagaimana sebelumnya marak di wilayah selatan Amerika.
Amy Goodman : Mari kita bicara tentang Vietnam dan bagaimana King membuat kenangan dengan Riverside, pidato ,"Mengapa saya menentang perang vietnam." Saya juga ingin beralih ke klip VInce Harding, sebelum dia meninggal, kami berbincang panjang dengannya tentang pidato dan percakapannya dengan King. Vince Harding yang membantu menyusun pidato itu.
Dr.Vincent Harding : Martin menjelang akhir hayatnya, pada tahun-tahun terakhir hidupnya, mengatakan bahwa Amerika harus berurusan dengan tiga kejahatan, yaitu : rasisme,kejahatan materialismem dan kejahatan militerisme. Dan dia melihat ketiga nya saling terhubung satu sama lain...
Disisi lain,Amy, selama King dan aku saling kenal, kami bicara tentang banyak hal dalam pidato ini.Kami bicara tentang kerusakan yang luar biasa yang dilakukan perang terhadap mereka yang berpartisipasi di dalamnya, bagi mereka yang menjadi korbannya, dan bagi mereka yang kehilangan kemungkinan besar dalam hidup mereka. Dan kami selalu bicara tentang apa artinya mencoba mencari alternatif kreatif dan tanpa kekerasan terhadap perang kuno yang mengerikan sebagai sebuah pemecahan masalah.
Dan kemudian, ketika perang vietnam mulai pecah,kami bicara tentang peran negara kami dan peran kami sebagai golongan orang yang beriman di jalan perjuangan tanpa kekerasan untuk perubahan dan apa tanggung jawab kita sebagai pengikut ajaran dan cara Yesus Kristus. Jadi ketika King mengatakan harus membuat sebuah pidato terbuka mengenai hal ini, dia melakukan dengan maksimal, dan dia melakukan atas dasar sikap agamanya. Dan ketika para rohaniwan dan masyarakat awam penentang perang Vietnam mengundangnya untuk melakukan pidato itu di Riverside untuk kesempatan pertemuan mereka di bulan April 1967, maka King semakin yakin untuk melakukan pidato tersebut.
Amy Goodman : Itu Vince Harding,sekutu dekat Dr.King yang membantu menyusun pidato "Beyond Vietnam" atau " Mengapa saya menentang Perang Vietnam",pidato yang diberikan Dr.King di gereja Riverside di New York pada tanggal 4 April 1967,setahun hingga sehari sebelum Dr King dibunuh di Memphis.
Amy Goodman : Nah,Trey coba ceritakan lebih banyak tentang pentingnya pidato ini. Saya ingin memutar klip lain , milik Dr King sendiri,begitu banyak frasa yang dia gunakan menjadi sangat penting nantinya.
Pidato Martin Luther King JR : Saya berbicara sebagai anak Tuhan dan saudara laki-laki bagi orang miskin dan yang menderita di Vietnam. Saya berbicara bagi mereka yang tanahnya sedang dibanjiri, yang rumahnya dihancurkan, yang budayanya sedang ditumbangkan. Saya berbicara untuk orang miskin Amerika, yang membayar harga ganda dari harapan yang hancur di rumah nya dan kematian serta korupsi karena perang Vietnam. Saya berbicara sebagai warga dunia , untuk dunia yang berdiri di jalan yang telah kita pilih. Saya bicara sebagai orang yang mencintai Amerika , kepada para pemimpin bansa kita sendiri. Inisiatif besar dalam perang ini adalah milik kita, maka inisiatif untuk menghentikannya juga harus menjadi milik kita.
Ketika saya berjalan di antara orang-orang muda yang putus asa, ditolak dan marah, saya telah mengatakan kepada mereka bahwa bom-bom dan senapan Molotov tidak akan menyelesaikan masalah mereka. Saya telah mencoba untuk menawarkan kepada mereka belas kasih saya yang terdalam sambil mempertahankan keyakinan saya bahwa perubahan sosial menjadi paling berarti melalui aksi tanpa kekerasan. Tetapi mereka bertanya, dan memang demikian, "Bagaimana dengan Vietnam?" Dan mereka bertanya apakah negara kita sendiri tidak menggunakan kekerasan dalam jumlah besar untuk menyelesaikan masalah, untuk mewujudkan perubahan yang diinginkannya. Pertanyaan mereka mengenai rumah. Dan saya tahu bahwa saya tidak akan pernah bisa lagi menyuarakan suara saya terhadap kekerasan kaum tertindas di ghetto tanpa terlebih dahulu berbicara dengan jelas kepada pemasok terbesar kekerasan di dunia saat ini, pemerintah saya sendiri.
AMY GOODMAN: Jadi, itu Dr. King yang mengatakan bahwa negaranya, Amerika Serikat, adalah penyampai kekerasan terbesar di Bumi. Media korporat, media arus utama, mengejarnya, dari majalah Times to Time hingga majalah Life. Saya masih memiliki salinan majalah Life. Dan mereka berbicara tentang fakta itu — mereka mengatakan bahwa pidatonya terdengar seperti naskah dari Radio Hanoi. Mereka mengatakan dia telah melakukan tindakan merugikan terhadap tujuannya, negaranya dan rakyatnya. Jadi, bagi orang-orang muda hari ini yang mengatakan, "Itu mudah bagi King, karena semua yang dia lakukan, semua orang mengidolakan," dia dibanting.
AMY GOODMAN: Dan apa yang terjadi setelah, setahun lebih sehari sebelum dia dibunuh, pidato itu.
TREY ELLIS: Ya, itu luar biasa, kebetulan bahwa setahun lewat sehari setelah pidato itu dia ditembak mati di Memphis. Namun reaksi terhadap pidato itu bukan hanya media atau komunitas kulit putih. Itu juga Roy Wilkins dan NAACP. Semua pendeta kulit hitam sangat prihatin. Dan bahkan di dalam SCLC, mereka sangat prihatin.
AMY GOODMAN: Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan.
TREY ELLIS: Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan, yang dipimpinnya, mereka prihatin. Dia tidak punya teman. Dan saat itulah Xernona mengatakan - Xernona Clayton, penasihatnya yang hebat, yang memulai film kami, mengatakan dia meninggal karena patah hati. Itu benar-benar salah satu alasan besar, bahwa semua orang tampaknya telah berbalik melawannya, dengan gilirannya melawan perang.
AMY GOODMAN: Saya ingin memutar klip Dr. King malam sebelum dia dibunuh. Ini adalah 3 April 1968.
MARTIN LUTHER KING JR: Ya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang. Kami mengalami beberapa hari yang sulit di depan. Tapi itu tidak masalah bagi saya sekarang, karena saya pernah ke puncak gunung. Saya tidak keberatan. Seperti siapa pun, saya ingin hidup panjang umur. Umur panjang memiliki tempatnya. Tetapi saya tidak khawatir tentang itu sekarang. Saya hanya ingin melakukan kehendak Tuhan. Dan dia mengijinkan saya naik ke gunung. Dan saya telah melihat ke atas, dan saya telah melihat tanah yang dijanjikan. Saya mungkin tidak ada di sana bersama Anda, tetapi saya ingin Anda tahu malam ini bahwa kita, sebagai suatu bangsa, akan sampai ke tanah perjanjian! Jadi saya bahagia malam ini.
0 komentar:
Posting Komentar