Judul artikel nya seolah sekedar mencari sensasi ya ? Tapi artikel ini memang akan menjelaskan lebih detail bagaimana lemak justru bisa menjadi asupan yang membuat metabolisme tubuh berjalan lebih optimal sehingga bisa lebih sehat dan bonusnya adalah berat badan yang ideal.
Diet ketogenic adalah sebuah pola makan sangat rendah karbohidrat , tinggi lemak dan protein sedang. Diet ketogenik ini kian populer manakala banyak kalangan pesohor kelas dunia seperti Kim Kadarshian dan Halle Berry memproklamirkan mengikuti pola diet ini. Selebriti dalam negeri pun kian banyak yang menjalankan seperti Asri Welas, Ira Koesno, Rina Gunawan dan lain-lain. Mereka banyak memberikan testimoni bahwa disamping berat badan yang ideal , stamina dan kesehatan pun meningkat kualitasnya. Dan yang lebih menarik adalah, gaya hidup ketogenik ini bisa menurunkan berat badan tanpa tersiksa rasa lapar.
Diet ketogenik sendiri bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu :
- Ketogenik biasa
- Ketofastosis
Apakah ketofastosis itu ?
Ketofastosis adalah gabungan dari ketogenic dan fastosis. Fastosis artinya adalah fasting on ketosis (puasa dalam kondisi ketosis). Fastosis merupakan sebuah gaya hidup yang seharusnya bisa diterapkan seumur hidup. Lalu apa yang dimaksud sengan ketosis ? Ketosis adalah kondisi dimana liver manusia memproduksi "ketone" yang merupakan sumber energi yang digunakan seluruh tubuh terutama otak. Kondisi ketosis bisa tercipta sektika tubuh tidak dalam kondisi mengkonsumsi karbohidrat (glukosa) sebagai sumber makanan untuk diproses menjadi energi. Atau singkat kata, "ketone" tidak bersedia muncul ketika dalam tubuh ditemukan karbohidrat apalagi dalam jumlah yang besar.
Apakah fungsi "ketone" bagi tubuh ? Ketone merupakan molekul (subtrate) yang bisa menggantikan posisi "glukosa" di otak, hanya ketone dan glukosa subtrate yang bisa menyeberang melalui Blood Brain Barrier ( Lapisan Darah tebal Pelindung otak).
Bagaimana Ketogenik bekerja ?
Manusia mendapatkan energi bagi tubuhnya dari glukosa (gula darah), yang pada umumnya diperoleh dari sumber makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti,buah,kentang dan gula. Namun tubuh manusia tidak bisa menyimpan glukosa terlalu banyak, sehingga apabila kandungan glukosa dalam tubuh sudah mencukupi, tubuh akan mengubah nya menjadi lemak. Semakin berlebihan jumlah glukosa yang masuk ke tubuh,maka kelebihan itupun akan diubah menjadi lemak yang akhirnya bisa berefek pada obesitas maupun kelebihan gula darah (diabetes).
Ketogenesis merupakan mekanisme tubuh kita untuk menghasilkan energi juga dengan bahan bakar lain yaitu keton. Jadi Keton ini bisa menjadi pengganti glukosa sebagai sumber energi bagi tubuh. “Ini adalah adaptasi fisiologis yang luar biasa terhadap kelaparan yang memungkinkan jaringan seperti otak untuk bertahan hidup,” papar Kevin Hall, penyelidik senior Institut Kesehatan Nasional yang telah mempelajari diet ketogenik.
Ketone ini diproduksi dari proses pemecahan senyawa lemak yang dilakukan oleh hati. Semakin tinggi kandungan ketone dalam tubuh kita maka akan semakin besar jumlah lemak yang bisa dipecah dan dibakar untuk menghasilkan energi. Jadi anda bisa bayangkan seolah-olah tubuh anda memiliki mesin penghancur lemak otomatis bahkan sekalipun dalam kondisi tidur. Setelah ketogenesis dimulai dan tingkat keton meningkat, tubuh berada dalam keadaan yang disebut "ketosis," di mana keton membakar lemak yang tersimpan. Ada beberapa cara untuk masuk ke ketosis. Salah satunya adalah melalui puasa. Ketika Anda berhenti makan sama sekali untuk jangka waktu yang panjang, tubuh akan meningkatkan pembakaran lemak untuk bahan bakar dan mengurangi penggunaan glukosa (jadi ini juga menjelaskan kenapa ada orang yang mampu bertahan tanpa makan selama 73 hari).
Cara lain agar bisa mendapatkan kondisi ketosis ( dimana jumlah ketone dalam tubuh cukup tinggi sehingga bisa melakukan pembakaran lemak ) adalah dengan membuat komposisi asupan makanan sebagai berikut : 5 % kalori diperoleh dari karbohidrat, 15% diperoleh dari protein dan 80 % adalah kalori dari lemak.
Dengan komposisi jumlah lemak sedemikian akan menjaga tubuh selalu dalam fase ketosis, tapi bila kalori dari karbohidrat atau protein melampaui patokan tersebut, akan membuat tubuh tidak lagi dalam kondisi ketosis.
Jadi bisa dikatakan bagi mereka yang menjalankan pola makan ketogenik ini haruslah akrab dengan mengkonsumsi lemak dengan prosentase lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Sumber lemak bisa kita dapatkan dari : telur, ayam, daging, minyak, santan, dan buah alpukat. Alpukat adalah satu-satunya buah yang bisa dikonsumsi untuk menjalani pola makan ketogenik karena kandungan lemak alpukat cukup tinggi, karbohidratnya rendah, memberi rasa kenyang dan tidak mudah lapar. Sementara buah-buahan lainnya , sebagai hasil fotosintesis buah adalah karbohidrat dengan kandungan fruktosa (gula) yang cukup tinggi.
Jadi andai badan kita bisa diibaratkan sebagai mobil, menjalani pola makan ketogenik dan menjadikan fastosis sebagai gaya hidup, seperti mengganti mesin mobil (badan kita ) dari bahan bakar bensin (premium/pertalite) menjadi mesin listrik. Kalo sebelumnya menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, selanjutnya akan digantikan dengan ketone yang diperoleh dari pembakaran lemak.Dan yang lebih penting adalah bagaimana fastosis (puasa dalam kondisi tubuh ketosis - tidak mengkonsumsi karbohidrat) menjadi gaya hidup, yaitu pola makan yang tidak berlebihan ( makan hanya dalam kondisi lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Dan pertanyaan yang sering muncul tentu saja adalah efek keterkejutan kita karena mindset yang selama ini menjadi opini adalah bahwa lemak itu musuh dan berbahaya bagi tubuh kita. Penjelasannya bisa disederhanakan seperti ini, bila lemak itu dominan kita konsumsi dan dalam tubuh akan dibakar oleh keton untuk menghasilkan energi, sebagai pengganti glukosa, tentu lemak justru bermanfaat bukan ? Kalo kemudian banyak penjelasan medis yang menyebutkan bahwa lemak itu berbahaya bagi kesehatan tubuh tentu ada catatan yang harus kita perhatikan , antara lain : lemak berbahaya ketika tidak bisa dibakar, jadi bagaimana tubuh selalu mampu mengolah lemak agar selalu bisa terbakar sebagai energi , jaga asupan karbohidrat tidak lebih dari 5% asupan agar tubuh selalu dalam kondisi ketosis.
Penjelasan sederhananya adalah, dengan menjalani pola makan ketogenik atau ketofastosis, anda bayangkan saja tubuh anda seolah memiliki mesin penghancur lemak, yang bekerja secara otomatis. Tinggal bagaimana mengkondisikan tubuh senantiasa ketosis, sehingga keton sebagai "si penghancur lemak" bisa senantiasa aktif dalam jumlah yang cukup di tubuh kita. Si Keton ini bekerja kapanpun selama tubuh ketosis, baik kondisi tidur , atau beraktifitas, lemak anda dibakar tanpa perlu melakukan aktifitas fisik sekalipun. Namun disarankan melakukan aktifitas fisik agar stamina tetap terjaga dan bugar.
0 komentar:
Posting Komentar