Buku Rumi digandrungi di Amerika tentu bukan karena karakter sufistiknya- bukan saja sepenuhnya berwarna Islam - tasawuf Rumi pun terhitung berat. Namun buku-buku terjemahan dari puisi Rumi ini menjadi semacam buku yang masuk kategori self help. Yakni buku tips yang bersifat psikologis populer untuk penguatan jiwa dalam menghadapi tantangan hidup.
Memang bila kita mencerna syair-syair Rumi tak kurang bisa berfungsi sebagai sumber inspirasi dan tips yang mencerahkan dan menguatkan pembacanya dalam mengarungi hidup. Syair-syair Rumi lebih berdampak ketimbang nasihat-nasihat yang semata-mata rasional, bahkan bersifat kejiwaan (psikologis).Kenapa ? Karena dalam ruhani manusia terdapat kekuatan dahsyat yang tak terkalahkan, yaitu CINTA. Cinta Tuhan kepada manusia , cinta manusia kepada Tuhan dan bersumber pada hubungan saling cinta manusia dengan tuhan itu-cinta manusia kepada manusia lain, kepada semua mahlukNya.
Mari menyimak salah satu penggalan puisinya :
"Tetapi bagi mereka yang memahami tanpa kata-kata,apa gunanya berbicara ?Langit-langit dan bumi adalah kata-kata bagi mereka,yang dikirimkan kepada mereka dari Kalam Tuhan. Siapapun yang mendengar sebuah bisikan,apa perlunya mereka untuk berteriak dan menjerit?" ujar Rumi
Bagaimana kau akan membagi cinta untuk semesta,bila dirimu sendiri kau taburi murka. Bagaimana kau akan mendamaikan alam raya,bila gejolak amarah menjadi raja dalam jiwa.Damai hanya akan tercipta jika kekuasaan cinta telah mampu menguasai cinta kekuasaan.
Cinta adalah cahaya sementara murka adalah gulita, keduanya tak mungkin menyatu karena esensinya berbeda.Cahaya harus mampu menaklukan gulita agar terangnya bisa menyuluh semesta.
Puisi-puisi Rumi bicara tentang hakikat hidup, tentang Tuhan, tentang kebenaran, dan puncaknya tentang pencarian primordial manusia kepada kebahagiaan. Puisi Rumi berbicara dengan begitu tajam namun juga sangat lembut, langsung menyelusup dalam relung hati kita yang paling dalam. Walau kadang hanya sepenggal , memberi dampak yang luar biasa, membuat kita menangis, atau bahkan tersedu, dengan sentuhan psikologis dan ruhani yang begitu dahsyat.
Salam Bagimu Wahai Sekuntum Bunga, dari Kebun Tulip Persia....
0 komentar:
Posting Komentar