WHAT'S NEW?
Loading...

Nonton Piala Dunia Rusia 2018 Sambil Nunggu Prestasi Indonesia

Mari kita menonton Piala Dunia Rusia 2018 sambil menunggu prestasi sepakbola Indonesia. Menunggu masa keemasan sepakbola Indonesia adalah ibarat menunggu monyet bertelur dan lebaran kuda. Kenangan masa lalu menjadi hantu yang sulit untuk dipatahkan karena selalu pembicaraan tentang sepakbola Indonesia mengarah ke prestasi masa lalu dan kisruh kepengurusan serta skandal dalam sepakbola.

Prestasi masa lalu selalu dikaitkan dengan Olimpiade Melbourne 1954, ketika Indonesia sebagai negara merdeka – bukan atas nama Hindia Belanda – menahan imbang Uni Soviet dengan skor 0-0. Pencapaian ini hampir saja mencatatkan sejarah besar jika sepakan Ramang pada menit ke-84, pada pertandingan pertama, gagal ditepis oleh Lev Yashin. Itulah catatan terbesar prestasi sepakbola Indonesia sepanjang sejarah kemerdekaan di level dunia.

Catatan sebelum perang dunia kedua Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938 pernah bermain melawan Hongaria dan kalah 0-6. Seterusnya catatan lainnya yakni Sea Games 1987 Indonesia menang dengan gol semata wayang Ribut Waidi. Setelahnya hanya Sea Games 1991. Sebelumnya catatan yang sangat luar biasa ditorehkan ketika Indonesia berhasil menjadi peringkat 4 Asian Games Seoul 1984.

Pada tahun 1970-an Indonesia mampu mengalahkan Jepang dan India. Namun sejak skandal pengaturan skor di Asian Games Jakarta 1962, aneka skandal terjadi. Sejak saat itu prestasi Indonesia terpuruk.

Jangankan untuk tingkat dunia, atau Piala Dunia, untuk tingkat Asean saja Indonesia selalu gagal dan kalah. Penyebabnya mulai dari pembinaan, organisasi, dan mentalitas para pemain yang dinilai sangat buruk. Bahkan Indonesia sering kalah dengan negara seperti Laos, Singapura, Brunei Darussalam, tanpa menyebut Vietnam, Myanmar, dan Thailand yang malang melintang di kancah Asia.

Untuk itu menonton Piala Dunia Rusia 2018 yang akan dilangsungkan Juni-Juli 2018 mendatang adalah obat mujarab menjawab kekesalan menunggu prestasi sepakbola Indonesia yang terpuruk.

Ajang Piala Dunia Rusia 2018 akan sangat menarik untuk ditonton. Tim tuan rumah Rusia akan mengadu untung di halaman rumah sendiri. Namun timnas Rusia bukanlah tim yang kuat saat ini. Faktor tuan rumah dalam piala dunia tidaklah dominan dalam sejarahnya.

Sebanyak 32 tim yakni Rusia sebagai tuan rumah. Asia secara tradisional mengirimkan tim terbaiknnya yakni Jepang, Iran, Australia, Arab Saudi, dan Korea Selatan. Dari Amerika Latin tim terbaik Brasil, Peru, Kolombia, Argentina, dan Uruguay.

Dari Zona Concacaf tiga tim terbaik Meksiko, Panama, dan Kosta Rika. Sementara Afrika mengirimkan empat wakilnya yakni Mesir, Maroko, Tunisia, dan Senegal.

Benua biru Eropa mengirimkan 14 timnas yakni Denmark, Swedia, Islandia, Kroasia, Swiss, Prancis, Portugal, Serbia, Polandia, Inggris, Spanyol, Jerman, Belgia dan juara dunia Jerman. Sebagai catatan ada debutan negara berpenduduk 350 000 orang Islandia yang lolos ke Piala Dunia. Beberapa negara besar sepakbola seperti Belanda dan Italia gagal lolos dari persaingan.

Siapakah yang akan memenangi Piala Dunia 2018? Jerman? Spanyol? Atau Prancis? Brazil? Argentina? Atau bahkan debutan Islandia dengan semangat mereka? Sementara Indonesia menunggu prestasi yang tak kunjung datang sembari menonton pertandingan Piala Dunia 2018 sambil melupakan Pilkada 2018.

0 komentar:

Posting Komentar