WHAT'S NEW?
Loading...

Melejitnya Kepercayaan Diri Si Nyonya Tua, Juventus

Kemenangan club raksasa Italia  Juventus dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur,kesebalasan yang tengah berkembang asal Inggris membuktikan bahwa sejarah klub terbukti penting dalam sepak bola. Nama besar sebuah tim yang diperoleh dari prestasi masa lalu akan membuat pemainnya selalu tampil dalam performa tinggi,apalagi dalam laga penting seperti Liga Champions.

Spurs yang menjadi tuan rumah pada leg kedua di Stadion Wembley,London (Kamis,8/3) dini hari unggul lebih lebih dulu pada menit ke-39.Namun gelandang Son Heung-min gagal memanfaatkan dua peluang yang diperolehnya di menit-menit awal. Spurs unggul 1-0 dan agregat 3-2. Dengan demikian, jika hanya kebobolah sebuah gol dan laga imbang 1-1, pasukan Mauro Pochettino itu akan lolos ke babak 8 besar berkat keunggulan jumlah gol tandang.

Tuan rumah benar-benar menguasai permainan di 45 menit awal. Juventus baru bisa membahayakan gawan lawan pada menit ke 42, meski bola tendangan Miralem Pjanic masih melebar.

Di babak kedua,pelatih Massimilano Allegri memasukkan Stephan Lichtsteiner dan Kwadwo Asamoah. Kehadiran keduanya membuat situasi perlahan berubah. Si Nyoya Tua, Juventus semakin percaya diri, dan mulai lancar mengalirkan bola ke arah pertahanan lawan. Pada menit ke-64, Lichtsteiner mengirim umpan silang dari kanan yang kemudian disambut sundulan Sami Khedira. Bola bergerak ke arah Gonzalo Higuain yang langsung menendangnya dengan bagian luar kaki kanannya,hingga menaklukan Hugo Lioris. Terjadilah tiga menit yang paling sulit dilupakan oleh para pemain The Lillywhites, skor berubah 1-1.

Kerja sama satu-dua Higuain dan Paula Dybala berhasil menembus pertahanan Spurs. Si Nyoya Tua, Juventus kian tak terbendung.Dybala merobek gawang Lioris dengan kaki kirinya. Instruksi Allegri berikutnya adalah agar pasukannya bertahan, dan Spurs gagal menembusnya. Walaupun Spurs sempat mendapatkan peluang , tetapi sundulan Harry Kane masih bisa ditepis oleh Buffon dan menghantam tiang gawang. Dan, Juventus pun melenggang ke babak perempat final untuk ketiga kalinya dalam empat musim terakhir.

"Ini karena sejarah," demikan diungkapkan oleh wakil kapten Juventus, Giorgio Chiellini , seusai pertandingan. "Mereka selalu menciptakan banyak peluang dan mencetak banyak gol,tapi pada akhirnya,ada sesuatu yang hilang dari mereka.Kami percaya kepada sejarah."

Sementara itu, pelatih Spurs,Pochettino mengaku bangga, karena para pemain telah tampil amat bagus dan menunjukkan potensi mereka,sekalipun masih belum berhasil melanjutkan perjalanan mereka di Liga Champions. Spurs perlahan berkembang menjadi tim yang ditakuti baik di Liga Inggris maupun Eropa. Peluang mereka meningkatkan prestasi kian besar jika bisa mempertahankan para pemain muda mereka, seperti Kan, Son dan Delle Alli.

0 komentar:

Posting Komentar