Rupa-rupa wajah manusia dengan asa di kepalanya
Ada wajah dengan senyum mengembang cerah
Ada wajah digelayuti samarnya duka
Ada pula wajah polos yang hanya berisi tanya
Tak sedikit pula wajah murka penuh amarah
Wajah-wajah itu beredar dimana-mana
Kulihat aneka rupa wajah di layar kaca
Kulihat pula wajah-wajah di media-media berita
Tampak pula kelebat aneka wajah di papan-papan besar jalan raya
Kuberpaling karena telah muak menatap wajah mereka
Namun apa dikata ?
Wajah-wajah itu menghampiri genggaman tanganku pula
Kemana aku harus menghindari wajah mereka ?
Kau tanya, kenapa aku begitu gigih mengelak bersua wajah-wajah ?
Baiklah kujawab, karena kutahu apa yang ada di balik wajah-wajah
Wajah-wajah yang tak nyata
Wajah-wajah penuh dusta
Senyum cerah mereka bukan berarti tanda bahagia
Sirat duka tak selalu bermakna derita
Tanya di wajah bukan lah makna tak tahu apa-apa
Amarah dan murka ........jangan kau kira itu tanda mereka terluka
Kau rindu ketulusan nirwana ? Begitu kau tanya
Kau berkata , jangan naif kawan, nirwana hanya maya bagi mereka
Jangan kau rindukan yang maya, atau kau akan dibabat sirna
Bangunlah, ayo bangun....tatap tajam wajah-wajah mereka
Bungkamlah dusta
Siram amarah dengan cinta
Jawab prasangka dengan nyatanya asa
Berilah tanya dengan jawab berlogika
Maka , jumpai nirwana saat ini juga
Tataplah wajah mereka. Hadapi dengan kuatnya jiwa
0 komentar:
Posting Komentar