Elon Musk , CEO Tesla Inc , sebuah perusahaan produsen mobil elektrik Amerika Serikat menjadi berita utama di media-media global ketika dia menghapus laman resmi FacebookX dan Tesla dari jejaring terbesar saat ini yaitu Facebook. Musk memastikan bahwa keputusannya tersebut tidak terkait alasan politik, tapi sebagai bentuk kejengkelan nya terhadap Facebook. Elon Musk yang merupakan founder Tesla dan SpaceX telah menghapus akun resmi kedua perusahaan miliknya itu dari platform Facebook sebagai bentuk protesnya terhadap Facebook.
"It's not a political statement and I didn't do this because someone dared me to do it. Just don't like Facebook. Gives me the willies. Sorry," ( "Ini bukan merupakan pernyataan politik dan saya tidak melakukan ini karena tantangan orang lain untuk melakukannya. Saya hanya tidak suka Facebook. Membuat saya gelisah, maaf ") bunyi tweet Musk hari Jumat Minggu lalu. Pada Kamis sore, beberapa laman resmi perusahaan milik Musk tidak lagi online di Facebook, termasuk SpaceX,perusahaan penerbangan luar angkasa; Tesla, pabrikan mobil listrik; SolarCity, anak perusahaan Tesla yang menyediakan energi matahari; dan Hyperloop, proyek untuk membangun sistem transportasi lintas negara dan berkecepatan tinggi.
Elon Musk merupakan salah seorang yang bereaksi cukup keras setelah terungkapnya skandal bocornya data Facebook untuk kepentingan pemilihan presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu.Bahkan pada hari Sabtu, pekan lalu, Musk mengumumkan bahwa dia telah mampu membeli setiap saham perusahaan Facebook dan menjadi pemiliknya.
Musk sendiri telah berbicara kepada sekelompok investor SpaceX dan Tesla dan menyatakan kekhawatirannya kepada para investor tersebut terhadap perusahaan social media terbesar ini. Dan dia menyatakan kepada mereka, hendak "melakukan kebaikan untuk umat manusia" dengan membeli Facebook. "Saya punya uang tunai untuk "dibakar", jadi jika Zuck (Mark Zuckerberg) ingin membuat kesepakatan, dia tahu dimana bisa menemukan saya." kata Musk kepada para investor tersebut."Saya akan membuatnya menjadi sebuah penawaran yang adil," demikian tambahnya.
Elon Musk sendiri juga menunjukkan sebuah presentasi PowerPoint yang menjelaskan secara rinci apa rencananya untuk Facebook. "Saya mempunya solusi yang lebih baik untuk kebaikan umat manusia dan planet ini" , ungkapnya sebelum menjelaskan presentasinya di ruang video animasinya tentang rencananya terhadap Facebook.
Dalam video itu tampak sebuah roket SpaceX Falcon meledak ke langit.Pada satu titik,dua penguat solid jatuh dan meluncur di jalur yang tepat kebawah landasan pendaratan. Kemudian tampak kedua roket mendarat dengan sempurna,dan salah satu ujungnya mendarat dengan tepat pada tombol merah besar berlabel "DELETE". "Dan anda dapat melihat bahwa booster sisi kedua akan berakhir dengan menekan tombol "DELETE",kata Musk." Yang akan mengirim torpedo proton ke markas besar Facebook,lalu memicu reaksi berantai yang kemudian akan menghancurkan seluruh platform."
Sorak sorai seketika meledak di ruangan video animasi tersebut, teriakan "Fuck Zuck ! Fuck Zuyck! Fuck Zuck! bergema ke seluruh gedung. Sementara itu Elon Musk menjauh dari podium yang dia gunakan untuk bicara,dia mengangkat lengannya di udara dengan kemenangan, dan menerima pujian dari semua orang di ruangan itu." Kian hari haters Facebook kian bertambah, platform social media yang dulunya paling dibanggakan dan platform nomer 1 terbesar di dunia kini menjadi bahan ejekan netizen . Nasib serupa juga menimpa Mark Zuckerberg. Sebagian netizen yang mengkritik keras Facebook sangat kecewa dengan begitu maraknya aneka hoax yang menyebar di sosial media tersebut serta ketentuan privasi yang tidak jelas.
Elon Musk saat ini menjadi salah satu hater Facebook yang paling ternama dan CEO SpaceX dan Tesla ini juga beberapa kali menyindir dan memprotes Mark Zuckerberg sebagai orang yang bertanggung jawab atas skandal yang terjadi dengan data Facebook. Namun ada hal yang menarik terkait sejarah Facebook dengan SpaceX sebelumnya.
Pada bulan September 2016,roket Falcon 9 milik SpaceX meledak di landasan peluncuran saat pengisian bahan bakar menjelang peluncuran yang dijadwalkan. Ledakan itu menghancurkan muatan roket, termasuk Amos-6, satelit komunikasi Israel yang akan digunakan Facebook untuk menyediakan jangkauan internet ke bagian-bagian sub-Sahara Afrika. "Karena saya di sini di Afrika, saya sangat kecewa mendengar bahwa peluncuran peluncuran SpaceX menghancurkan satelit kami yang akan menyediakan konektivitas ke banyak pengusaha dan banyak orang lain di seluruh benua," kata CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam posting Facebook di waktu.
Ketika hal tersebut ditanyakan oleh Kerry Flyn seorang reporter teknologi di Mashable kepada Musk, “Ya, salahku karena menjadi idiot. Kami memberi mereka peluncuran gratis untuk menebusnya dan saya pikir mereka memiliki asuransi. ” jelasnya.
Facebook sendiri sebenarnya sudah memiliki gagasan untuk membangun internet berbasis ruang angkasa, dan Amos-6 merupakan langkah awal dalam merealisasikan gagasan tersebut. Tapi bisa jadi momentum skandal yang menimpa Facebook kali ini akan menjadi peluang bagi Musk untuk menggantikan posisi Facebook dalam membangun internet berbasis ruang angkasa. Sebagaimana banyak diberitakan, bulan lalu, perusahaan SpaceX meluncurkan dua prototipe satelit untuk menguji teknologi yang ingin digunakan untuk suatu hari nanti membuat konstelasi hampir 12.000 satelit untuk cakupan internet global.
Nampaknya perang antara Elon Musk vs Mark Zuckerberg dan team masih akan berlanjut, entah akan menjadi babak baru dalam dunia platform jejaring yang lebih bertanggung jawab terhadap keamanan data , dan lebih berpihak pada kepentingan pengguna secara umum atau sekedar perang bisnis antara dua perusahaan raksasa yang sedang memanfaatkan situasi yang ada, kita mungkin hanya bisa mengikuti saja . Namun bila memang Musk benar-benar merealisasikan niatnya untuk "DELETE" Facebook sekalipun dengan "membakar" uangnya demi sebuah tujuan yang lebih besar yaitu menyelamatkan manusia dari aksi penghimpunan data dengan Artifial Intelegency (AI) untuk tujuan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, mungkin aksi ini layak didukung.
WHAT'S NEW?
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar