WHAT'S NEW?
Loading...

Trump-Putin, Ucapan Selamat dan Perlombaan Senjata

Washington - (Nyamar.com) Kehebohan terjadi di Washington DC pada hari Selasa ketika Presiden Donald Trump mengkonfirmasi bahwa dia telah memberikan ucapan selamat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait kemenangannya pada Pemilu kali ini.

Bukan hanya menyampaikan ucapan selamat kepada Putin, Trump juga menyatakan akan segera bertemu dengan Putin untuk membahas isu tentang 'perlombaan senjata' yang kian tak terkendali. Hal ini disampaikannya saat dia menjawab pertanyaan pers dalam pertemuan dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammaed bin Salman di Gedung Putih.

Para kritikus dan jurnalis membanjiri Twitter dengan komentar-komentar sarkastik,mereka menyatakan kecewa pada berita tersebut dan ada pula yang memberi komentar, menyebutkan bahwa hal ini merupakan bukti adanya dugaan kolusi antara Donald Trump dengan Rusia.

Reporter keamanan nasional CNN Zachari Cohen,mengatakan bahwa Pemimpin Korea Utara , yaitu Kim Jong-un dan Presiden USA , Donald Trump telah memberikan ucapan selamat kepada Putin, dan menyatakan hal tersebut merupakan protokol diplomatik standard.

Reporter Daily Beast Adam Rawnsley, juga mengungkapkan kejengkelannya atas ucapan selamat yang disampaikan Trump kepada pemimpin Rusia tersebut.Dengan menggunakan kesempatan ini menyampaian tuduhan kepada Rusia menggunakan "senjata pemusnah massal" di Inggris, meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.

"Perlombaan Senjata" Trump dan Putin

Trump juga menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan pembelanjaan militer Amerika. "Kami akan tetap lebih kuat dari negara manapun di dunia.", ungkapnya."Kami tidak akan pernah mengijinkan siapa pun untuk memiliki sesuatu yang mendekati apa yang telah kami miliki."
AS saat ini menghabiskan sekitar $700 miliar untuk militernya, dan angka itu adalah yang tertinggi diatas negara lain di dunia. Anggaran ini termasuk $ 640 miliar untuk senjata dan personil, dan $60 miliar untuk perang di Afghanistan, Irak dan Suriah, serta negara-negara lain.

Pentagon baru-baru ini menerbitkan Nuclear Posture Review ,dimana disebutkan bahwa Korea Utara, China dan Rusia adalah ancaman keamanan utama.

Sebelumnya, Putin mengumumkan bahwa Rusia telah mengembangkan sejumlah sistem senjata canggih, termasuk rudal jelajah bertenaga nuklir. Unjuk senjata terbaru lainnya yang dilakukan Rusia adalah peluncuran rudal hipersonik,kapal selam bertenaga nuklir dan sistem laser terbaru.

Pada bulan Desember 2017, Moskow mengumumkan akan mengurangi anggaran militernya. Putin juga membantah bahwa pengadaan persenjatan canggih Rusia ini untuk menghidupkan kembali perlombaan senjata Rusia dan AS, menurutnya dalam sebuah wawancara dengan NBC, hal ini adalah sebagai perlindungan dan pencegahan nuklir yang bisa diandalkan.

Dan Putin menegaskan kembali melalui pernyataannya dalam pidato kemenangan dalam pemilihan umum yang barusaja berlalu, "Tentu saja kita harus melakukannya dan kita akan memperkuat kemampuan pertahanan negara.Tidak ada yang akan memicu perlombaan senjata apapun. Sebaliknya, kami berusaha membangun hubungan yang konstruktif dengan semua negara di dunia."

0 komentar:

Posting Komentar