WHAT'S NEW?
Loading...
Timnas Indonesia adalah Kapten Kesebelasan Dunia
Menjelang perhelatan akbar paling menyita perhatian di planet bumi ini yaitu piala dunia yang akan di gelar di Rusia 14 Juni hingga 15 Juli 2018.Beberapa tulisan "kritis" bin "nyinyir" yang menyindir kemampuan timnas sepak bila Indonesia yang entah kapan akan bisa ikut berlaga di ajang bergengsi tersebut mulai bermunculan.Ejekan semacam ," Wah Indonesia kok ikut piala dunia, sampai lebaran monyet juga gak bakal kesampaian," jadi agak sering dimaklumi.
Banyak macam lagi cara orang mengejek dan mengkritisi timnas negaranya ini.Dalam berbagai forum bahkan yang berskala internasional. Dan biasanya, jika ada orang Indonesia di tengah-tengah forum semacam itu, tidak ada jawaban atau bantahan sehingga semua orang di dunia jadi semakin yakin terhadap pencitraan tentang Indonesia yang bisa jadi mereka ciptakan sendiri. Orang hebat memang yakin dengan kemampuan dirinya, jadi tidak perlu juga menunjukkan segala kelebihan dan membantah ejekan yang merendahkan.
Mereka-mereka yang kritis ini mungkin sudah mulai bosan menanti-nanti kapankah timnas sepakbola Indonesia bisa lolos kualifikasi agar bisa masuk dalam arena pertandingan ini. Ditunggu sejak lahir sampai cucunya yang lahir , tak juga ada tanda-tanda cerah soal ini.Tapi yang lebih membuat putus asa,ketidak mampuan Indonesia masuk laga piala dunia bukan karena tidak lolos kualifikasi saja, ikut kualifikasi pun terkendala kisruhnya organisasi sepak bola yang menaungi.Hebat memang.
Penulis kali ini ingin melihat dari sisi yang berbeda, penulis ingin melihat dari sudut pandang positif ..Bukankah energi positif itu lebih membawa dampak yang konstruktif daripada energi negatif ? Iya kan ?
Ada empat jenis manusia jika dikelompokkan berdasarkan kesadaran akan kehebatan dirinya :
1.orang hebat yang tahu bahwa dia hebat
2.orang hebat yang tidak tahu bahwa dirinya hebat
3.orang yang tidak hebat tetapi tahu kalau dirinya tak hebat.
4.orang tak hebat dan tak tahu bahwa dirinya memang tak hebat
Orang Indonesia sepertinya justru masuk golongan kedua. Orang hebat yang tidak tahu bahwa dirinya hebat. Yang perlu dibanggakan dari bangsa ini adalah bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari pun punya kecederungan kerendahan hati yang luar biasa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sehingga tidak membutuhkan lagi kebesaran. Orang yang masih mengejar kebesaran adalah orang yang masih kecil atau kerdil. Orang yang masih mengejar proyek dan kekayaan berarti dia orang miskin. Indonesia tidak pernah mengejar-ngejar kemajuan karena sudah maju. Indonesia tidak pernah bernafsu terhadap kehebatan karena sudah hebat.
Demikian pula timnasnya, timnas kita adalah timnas yang pantas mendapat predikat Kapten Kesebelasan Dunia (seperti tulisan satirnya kyai mbeling, Emha Ainun Nadjib).Kapten kesebelasan dipilih bukan hanya karena kepemimpinan dan daya organisasinya.Namun,juga handal dalam segala lini, jangankan di saat darurat menggantikan posisi belakang, depan,tepi jadi kiper pun bisa.
Yang menjadi masalah adalah jika Kapten Dunia masuk dalam golongan orang tak hebat yang tidak mengetahui bahwa dirinya memang tidak hebat. Parah bukan? Kelompok ini menjadi kelompok dan kelas peradaban yang semakin hari kehilangan parameter hampir di segala bidang. Seperti itulah si Kapten Dunia tidak mengerti dirinya. Ia sangat kagum dan takut kepada Rambo karena tidak ingat bahwa Rambo itu fiksi yang diciptakan oleh orang yang kalah.Dan lebih menyedihkan lagi, khayalan orang yang kalah saja, cukup membuat kita takut kepada orang kalah itu.
Ngerti maksudku ora ???
Dan temanku lalu menjawab, ini sih bukan tulisan berenergi positif, nyinyirnya di kuadratkan.
0 komentar:
Posting Komentar