WHAT'S NEW?
Loading...

Perbedaan Pengguna Twitter, Facebook, Dan Instagram

Sosial Media bukanlah hal baru dalam kehidupan sehari-hari. Sosial media juga ikut berkembang mengikuti berkembangan jaman. Seperti contoh , era sebelum 2011 orang lebih familiar menggunakan facebook, dan sekarang anak-anak muda lebih gandrung dengan Instagram dengan fitur yang lebih sesuai selera mereka. Tapi bukan berarti sosial media seperti facebook dan twitter sudah benar-benar ditinggalkan. Tidak , yang terjadi adalah pembagian segmen pengguna yang berbeda untuk tiap tipe. Berikut uraian tentang  perbedaan jenis pengguna pada masing-masing sosial media baik Facebook, Instagram, Twitter, saat ini.

Facebook

Facebook awalnya lahir dari ide seorang pemuda , yaitu Mark Zuckerberg dan beberapa teman sekamarnya untuk membuat sebuah direktori pelajar di kampusnya, yang berisi biografi maupun foto dan data tiap pelajar. Ide kian berkembang, hingga lahirlah Facebook sebagai sebuah sosial media , pada tanggal 4 Februari 2004. Awalnya Facebook banyak digunakan oleh pengguna sekedar untuk ajang pertemanan, bertukar kabar dengan sanak keluarga, atau saling update informasi dari tempat yang berbeda-beda.Seiring dengan semakin meningkatnya pengguna dari seluruh dunia,Facebook juga menjadi sarana untuk beriklan, membangun bisnis, dan menjual produk.

Di Facebook, kemudahan untuk membuat grup sesuai dengan selera , minat atau pandangan politik tertentu menjadikan Facebook juga sebagai ajang untuk membangun kelompok-kelompok tertentu dengan corak yang sama. Apabila itu terkait dengan soal hobi, atau sekedar kesamaan minat mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun disisi lain, facebook akhirnya juga menjadi ajang untuk membangun fanatisme, kebencian pada kelompok dengan pandangan yang berbeda, dan lebih parah lagi maraknya penyebaran hoax , dah hate speech (ujaran kebencian).

Maraknya konten-konten politik, hoax, maupun ujaran kebencian inilah yang memicu sebagain pengguna facebook terutama anak muda, beralih pada sosial media alternatif yang lebih memenuhi selera dan kebutuhan mereka. Munculnya Instagram yang lebih mengutamakan pada fitur foto sharing , dan video sharing menjadikan instagram lebih disuka dan menjadi pilihan anak-anak usia ABG , hingga remaja.

Pengguna facebook berubah komposisinya, mereka lebih banyak didominasi oleh kalangan dewasa dikisaran usia 25 tahun - 60 tahunan. Lebih banyak menjadi ajang diskusi tentang berbagai hal yang lebih diakrabi kalangan dewasa semisal , politik, ekonomi, agama, sosial maupun budaya. Game-game yang dulu banyak tersedia dalam fitur yang disediakan facebook, saat ini sudah sangat berkurang. Penggunaan facebook oleh kalangan bisnis justru menunjukkan perkembangan, karena fitur iklan dan platform iklan yang disediakan facebook memang sangat membantu kalangan bisnis dalam mengatur budget dan daya sebar iklannya.

2. Twitter

Bagaimana dengan twitter ?  Twitter di awal kemunculannya, hanya digunakan untuk membuat status-status pendek karena terbatasnya karakter, yaitu 140 karakter dan penggunaanya lumayan berbeda dengan facebook. Pengguna yang lebih suka suka menulis panjang akan lebih memilih Facebook daripada Twitter.

Twitter dibuat pada Maret 2006 oleh Jack Dorsey, Noah Glass, Biz Stone, dan Evan Williams dan diluncurkan pada bulan Juli tahun itu. Penulisan di Twitter awalnya dibatasi hingga 140 karakter, tetapi pada 7 November 2017, batasnya digandakan menjadi 280 karakter untuk semua bahasa kecuali Jepang, Korea, dan Cina.

Saat ini Twitter justru digunakan banyak orang yang suka menulis, terutama anak muda. Banyak orang yang suka berbagi Informasi di Twitter, juga sarana berdebat para politisi tentang ide atau pendapat mereka, ada yang berbagi tips cara mengecilkan pori-pori, cara mencari uang, sampai debat mengenai hal yang paling membosankan yaitu : agama dan politik....dll (setidaknya saya nggak suka banget dengan debat tentang dua hal ini,agama kan untuk rambu bukan untuk debat) .

Selain itu di Twitter justru lebih mudah berinteraksi dengan orang lain di luar negeri maupun di dalam negeri. Bisa dibilang jika kita bermain Twitter, kita harus siap jika ada orang yang tiba-tiba me-reply twit yang mendukung maupun yang menolak apa yang kita lontarkan. Ini juga bisa menjadi sarana bagi masyarakat agar bisa terbuka pikirannya. Nilai plus lainnya adalah biasanya jokes-jokes atau guyonan yang ada di Instagram maupun facebook sudah ngetrend di Twitter sekitar 2-3 hari sebelum viral. Jika kalian anak twitter pasti sering bilang “telat kalian semua!!”. Selain itu, di Twitter kita bisa berinteraksi langsung dengan pemerintah, seperti Bea Cukai, bahkan JNE, Telkomsel, Spotify, tinggal mention mereka biasanya menjawab tweet kalian.

3. Instagram

Jaman sekarang siapa sih yang tidak main Instagram. Pasti banyak sekali yang menggunakan Instagram mulai untuk keperluan bisnis, akun pribadi,maupun para publik figur ,jasa desain dll. Jaman sekarang, para pengguna instagram pasti sangat peduli dengan feeds, dan estetika foto mereka, dan bertambahnya fitur insta story membuat orang ingin membuat insta story mereka menjadi seru , dan para teman atau follower akun mereka menjadi “wow”. Karena Instagram adalah social media yang lebih menjurus untuk berbagi foto dan Video bagi orang-orang yang tidak terlalu tertarik dengan hal itu dan lebih suka membaca dan menulis mereka kini lebih Twitter. Sayangnya, virus penyebaran berita hoax maupun hate speech ternyata juga gak luput menyerang instagram, banyak orang yang memang punya niat tidak baik, membuat akun-akun sosial media apa saja, hanya untuk menyebarkan hoax dan ujaran kebencian, padahal jelas-jelas hal ini melanggar hukum .

Selain itu, kini juga tidak sedikit orang-orang yang berpikir Instagram memberi dampak buruk bagi masyarakat penggunanya. Sosial media memang terkadang menyebabkan addict (kecanduan), kalau sudah termasuk kategori addict itu artinya penggunaannya terlalu berlebihan hingga membawa dampak negatif. Instagram juga menjadi ajang paling mudah untuk narsis dan memamerkan gaya hidup yang bisa memancing orang lain iri atau cemburu , misal post - post foto liburan, mobil-mobil mewah, rumah dan segala kemewahan , hal ini yang akhirnya menjadi pupuk suburnya gaya hidup hedonis. Di Instagram pun banyak jokes-jokes yang hasil copy an twitter, banyak post-post yang hanya menscreenshot bahkan mengambil gambar tanpa credit yang tepat.

Apapun sosial media yang kita pilih dan kita manfaatkan sebenarnya tergantung kita sendiri, bijak atau tidak sebagai pengguna. Mungkin kita juga perlu lebih detail untuk meneliti setiap fitur di masing-masing sosial media,sembari mencoba berpikir kreatif bagaimana kita memanfaatkan sosial media sebagai sarana pengembangan diri, menambah wawasan atau bahkan membangun bisnis. How making money from your social media account ?  Setidaknya itu yang sudah mulai saya lakukan kawan...........

0 komentar:

Posting Komentar