WHAT'S NEW?
Loading...

Peluang Bisnis Generasi Z dan Rilis Majalah Forbes 2018





Daftar orang terkaya di dunia 2018 kembali di rilis oleh majalah Forbes. Majalah tersebut memuat lebih dari 2000 orang dari 78 negara di seluruh dunia, dengan kekayaan yang luar biasa. Posisi pertama kali ini ditempati oleh Jeff Bezos, CEO dan pendiri Amazon, yang memiliki kekayaan sebesar US$112 miliar. atau setara Rp 1.512 Trilyun. Kekayaan Jeff Bezos ini melonjak tajam setelah meningkat sebesar 59% dalam kurun waktu  satu tahun.

Sementara itu, Bill Gates yang telah bertengger selama 23 tahun menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di dunia, bergeser satu peringkat menjadi orang terkaya nomer dua di dunia. Sejumlah orang terkaya di dunia,antara lain Warren Buffet, Bernard Arnault, dan Mark Zuckkerberg yang memiliki kekayaan sekitar seribu trilyun.

Di Indonesia, orang-orang yang menduduki posisi sebagai orang-orang terkaya antara lain Hartono bersaudara, yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono. Menurut majalah Forbes,Budi Hartono berada pada peringkat ke-69 daftar orang terkaya di dunia untuk tahun ini. Sementara itu, Michael Hartono berada pada peringkat ke-75. Kekayaan Budi Hartono mencapai 17,4 miliar dollar AS atau sekitar 238,38 trilyun. Sementara Michael Hartono sebesar 16,7 miliar dollar AS atau Rp 228,79 triliyun. Keduanya menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia.

Kalau kita amati baik di dunia maupun di Indonesia, nama orang-orang yang masuk dalam daftar 100 orang terkaya ini relatif tetap. Memang ada beberapa nama baru tapi tidak terlalu banyak. Orang-orang terkaya ini tentu saja memperoleh harta sebesar itu tidak semata memperoleh watisan dari orang tuanya. Sebagian besar justru mendapatkan kekayaannya dengan perjuangan keras, keberanian dan inovasi yang terus menerus mereka lakukan.

Sebagian besar orang terkaya didunia didominasi oleh mereka yang merupakan inovator dan pelaku bisnis di bidang teknologi informasi. Sebagai contoh Mark Zuckerberg, Bill Gates dan Jeff Bezos. Sementara itu, orang kaya di Indonesia kebanyakan adalah para pemilik pabrik rokok dan penguasa saham perbankan. Nama Budi dan Michael Hartono (Djarum), Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) adalah tiga pemilik pabrik rokok yang sejak lama menjadi pengusaha raksasa industri rokok secara turun temurun.

Generasi yang lahir di era postmodern dan era digital seperti sekarang ini , memiliki peluang untuk berinovasi dan berkembang. Tinggal bagaimana terus mendorong untuk mengembangkan dan menciptakan inovasi baru dan menciptakan teknologi yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat modern. Kita sebut saja nama seperti William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, atau Achmad Zaky ,CEO Bukalapak atau Ferry Unardi, CEO Traveloka , mereka adalah generasi era digital yang cukup jeli menangkap peluang di dunia bisnis digital yang saat ini sedang booming.

Generasi Z, yakni mereka yang lahir di tahun 1996 sampai 2010 , diperkirakan jumlahnya 1,9 milyar di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan, mereka yang lair setelah 1995 jauh lebih baik dalam bidang kesejahteraan, ekonomi, pendidikan ,kesehatan,keluarga dan masyarakat. Generasi Z inilah yang lebih familiar terhadap teknologi. Perkembangan informasi,cepat mendapatkan berita, bahkan media sosial sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Generasi Z adalah generasi digital. Mereka tumbuh pasca krisis ekonomi global,tetapi mereka umumnya memiliki daya inovasi yang luar biasa dan memungkinkan untuk berkembang lebih cepat.

Kita berharap peluang ini mampu ditangkap dengan cerdik dan akurat oleh generasi Z di negeri ini, hingga nantinya akan lahir orang-orang kaya baru dari inovasi dan instuisi bisnis nya yang cerdas. Dan tentu berharap agar generasi Z bukan semata sebagai konsumen dalam dunia bisnis digital yang sungguh menggiurkan dan pasar tak terbatas.

0 komentar:

Posting Komentar